slametriadys

Simple, Free Image and File Hosting at MediaFire
Headlines News :

Sabtu, 23 Mei 2009

PLN Optimis Tiga PLTU 10.000 Mw Beroperasi 2009

Harian Ekonomi Neraca,Wednesday, 13 May 2009-PLN optimistis tiga proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 10.000 MW yang seluruhnya berlokasi di Jawa dapat beroperasi mulai tahun 2009.

Direktur Konstruksi Strategis PLN, Mochamad Agoeng Nugroho mengungkapkan, pengoperasian ketiga pembangkit tersebut akan meningkatkan kehandalan pasokan listrik di sistem interkoneksi Jawa-Bali.

"Kami optimis COD (commercial on date atau pengoperasian secara komersial) ketiga proyek PLTU 10.000 MW dapat dilakukan pada tahun ini," katanya.

Ketiga proyek 10.000 MW itu adalah PLTU Labuan, Banten, berkapasitas 2x300 MW, PLTU Rembang, Jateng, 2x315 MW, dan PLTU Indramayu, Jabar, 3x330 MW.

Meski demikian, dia mengakui proses uji coba berupa penyataan pertama (first firing) PLTU Labuan yang sebelumnya dijadwalkan pada 17 April mundur menjadi 28 Mei mendatang.

PLN Harapkan Laba 2009 Rp 1,1 Triliun

JAKARTA - Dirut PLN Fahmi Mochtar menjelaskan bahwa tahun 2009 PT PLN (Persero) menargetkan dapat memperoleh laba operasional sebesar Rp 1,1 triliun dimana tahun 2008 PLN mendapat laba usaha Rp 600 milyar dengan total kerugian sebesar Rp 6,5 triliun.

Sebelumnya pemerintah dan DPR menyetujui asumsi harga minyak dalam APBN 2009 sebesar 95 dolar AS per barel namun nilai tukar dalam rupiah sebesar 9.150 per dolar AS.

Faktor utama peningkatan laba usaha dan turunnya kerugian perseroan adalah efisiensi dari program penggantian bahan bakar pengganti dari BBM ke gas.

PLN membuat rencana anggaran belanja modal sekitar Rp 46,3 triliun pada 2009 dimana Rp 30 triliun untuk sub sektor pembangkit, Rp 10,37 triliun untuk sub sektor transmisi, dan Rp 6 triliun untuk sub sektor distribusi.

Sumber berita : id.ibtimes.com

Jumat, 22 Mei 2009

Perdagangan elektronik

Perdagangan elektronik atau e-dagang Electronic commerce, juga e-commerce) menurut wikipedia adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.

Kamis, 21 Mei 2009

PLN Berlakukan B to B

PPOB Rp.1600 lebih mahal dari ongkos Transportasi

Biaya yang dikenakan kepada pihak ketiga dalam transaksi pembayaran tagihan listrik pada payment point online banking atau PPOB adalah sah. Hal itu dijamin UU Perbankan. Tujuan PPOB, untuk memudahkan pelanggan serta bagian dari efisiensi yang dilakukan PLN.

Pihak bank mengenakan biaya administrasi dan operasional yang besarannya ditentukan masing-masing bank, yaitu Rp 1.600-Rp 5.000.
*Tidak mungkin kerja sama dilakukan jika ilegal dan tidak ada dasar hukumnya* anda boleh memikirkannya sendiri, anda juga boleh tidak bersependapat dengan hal ini.

tanda *

untuk menjawab keraguan berbagai pihak tentang keabsahan sistem pembayaran PPOB.

pembayaran online membutuhkan biaya operasional jaringan data dari PPOB ke bank dan dari bank ke PLN serta biaya risiko, ini alasan memdasar mengapa ada biaya administrasi.

Dari biaya transaksi Rp 1.600, umumnya koperasi unit desa (KUD) atau pihak ketiga yang menjadi mitra bank mendapat Rp 750 per transaksi.

Mari kita berhitung dan berbanding dengan biaya transportasi :

Untuk biaya transportasi, misalnya, warga Menganti kabupaten Gresik yang akan membayar tagihan listrik,

Pelanggan akan mengeluarkan Rp 7.500-Rp 10.000. Padahal, tagihan listriknya hanya Rp 20.000-Rp 100.000 per bulan.

Biaya transportasi tersebut akan lebih banyak dikeluarkan bila pelanggan listrik yang mempunyai rumah lebih jauh dari loket.

Apa Itu PPOB ?

PPOB (Payment Point Online Bank) sudah di terapkan di beberapa daerah di Jawa Barat dan sekarang mulai diberlakukan juga di daerah lain. Pro kontra tentang pelaksanaan PPOB masih menjadi perdebatan di kelompok masyarakat, penyelenggara pembayaran rekening listrik, dan anggota dewan di daerah masing-masing.

Apa itu PPOB?

Payment Point Online Bank atau disingkat PPOB adalah layanan pembayaran rekening listrik pelanggan PLN secara online melalui jasa Bank. PLN dengan beberapa kali kebijakan telah berupaya memperbaiki sistem pembayaran rekening listrik pelanggannya mulai dari manual, offline kemudian sekarang menuju ke online. Beberapa produk yang diluncurkanpun diharapkan mampu meningkatkan kinerja PLN secara nyata.

PPOB menggunakan jasa Bank sebagai lembaga keuangan, lembaga Switching sebagai gateway lalu lintas data, plus Data Center PLN sebagai penyedia data. Dan yang terakhir adalah outlet-outlet yang bisa berupa sebagai berikut:

-ATM
-Teller
-Auto Debet
-SMS Banking
-Phone Banking
-Internet Banking
-SST
-KUD
-EDC
-Wartel
-Yayasan
-Kelurahan
-Pesantren
-Kantor Pos
-Mobil Pos

EDC untuk PPOB




Loket Paymentpoint kami menggunakan mesin EDC, selain lebih praktis (dapat di bawa kemana saja) juga memiliki kemudahan tersendiri dalam pengoperasionalan loket paymentpoint. Perlu diingat transaksi Online memerlukan koneksi jaringan, namun tidak perlu hawatir karena gratis koneksi (GPRS Telkomsel) dari kami. Jadi merchant kami walaupun bertambah waktu semakin banyak transaksi, tetap tanpa biaya koneksi.

LAYANAN PRODUK
1. Penerimaan Pembayaran Tagihan Listrik On line
2. Penerimaan Pembayaran Tagihan Telkom On line (Telepon Rumah, Speedy, & Flexi)
3. Pembelian Voucher (Pulsa) Isi Ulang Elektrik Mentari, IM3, Star One, dan Flexi
(Telkomsel, Esia, Mobile-8, dll.)
4. Pembayaran Kartu Kredit (HSBC, Danamon, Niaga, dan BNI)
5. Tarik Tunai, Setor Tunai,Transfer antar bank (ATM Bersama)
6. Penerimaan Pembayaran Leasing (September 2008) (Bussan Auto Finance, FIF, dan OTO Finance)

IMPLEMENTASI

EDC (Electronic Data Capture) adalah perangkat (device) yang digunakan untuk melayani seluruh fitur yang tersedia.
Mesin yang digunakan memiliki teknologi wireless (GPRS) dengan kapasitas memori yang tinggi sehingga mampu melayani
seluruh pelanggan baik yang berada di kota maupun di seluruh pelosok desa.

Ada ketentuan untuk 1.000 kk (kepala keluarga) hanya ada satu loket.
Apabila di radius 1.000 kk sudah ada, maka jika ada pihak lain yang berminat ditempat itu
tidak diperbolehkan, kecuali buka di tempat lain (di luar radius 1.000 kk).
Hal ini menghindari persaingan usaha antar loket kami.
atau dengan kata lain memastikan agar setiap loket dapat berkembang dengan baik.
Sebagai pertimbangan, banyak loket kami melakukan lebih dari 1.000 transaksi per bulan.
(setiap transaksi mendapatkan keuntungan tersendiri).

Dengan PPOB

Dengan adanya sistem pemayaran rekening listrik PPOB yang di lakukan di distribusi jawa timur sejak Januari 2009, maka secara langsung membuka peluang usaha untuk para usahan kelompok menengah bawah.

Kalau dulunya hanya Loket-loket KUD dan Bank bang tertentu yang menerima jasa pembayaran rekening listrik, kini perorangan pun sudah bisa mengikuti peluang usaha ini dengan membuka loket jasa pembayaran rekening listrik.

Soal perhitungan laba tergantung dengan provider, Fee per lembar rekening listrik Rp 750, ya termasuk lumayan untuk menambah penghasilan di masa ekonomi sulit seperti saat ini.

Secara pelayanan terhadap pelanggan, PLN sudah semakin mendekatkan diri dengan pelanggan dan akan lebih baik lagi bila PLN memperbanyak EDC (Electronic Data Capture) untuk mengunjungi pelanggannya door to door dalam menerima pembayaran rekening listrik.

Program PPOB ini tidak akan jalan bila semua pihak tidak mendukungnya, yang pasti semua program yang ditawarkan PLN akan berjalan sesuai yang di inginkan bila kultur pelanggan selalu mendukung juga PLN konsisten dengan Programnya.

PLN Jatim Alih sistem Pembayaran

SURABAYA, SENIN - PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur mengalihkan sistem pembayaran. Semula PLN menangani pembayaran rekening listrik, kini salah satu perusahaan BUMN tersebut menerapkan sistem pembayaran secara online.

Program yang dirintis pada 17 Juni 2008 itu akan sepenuhnya diterapkan terutama untuk PLN area Jawa-Bali pada semester kedua 2009.

"Kami telah bekerjasama dengan Bukopin dan PT Pos, sekarang menjalin kerjasama lagi dengan BNI dan BRI," ungkap General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Budi Harsono, Senin (22/9).

Menurut General Manager PLN Distribusi Jatim, Sistem pembayaran rekening listrik, sebagai upaya meningkatkan layanan bagi pelanggan baik nasabah bank maupun non nasabah. Bagi PLN, program berupa Payment Point Online Bank (PPOB) ini untuk meminimalisir risiko serta menekan angka tunggakan.sekarang, untuk pencatatan meter dan pemutusan arus listrik memerlukan biaya operasional.

Belum lagi tunggakan dari pelanggan rumah tangga yang mencapai 1 persen dari seluruh pendapatan PLN. "Dengan sistem pembayaran online, kami mengarah ke konsumsi listrik pra bayar sehingga tidak akan ada tunggakan," tuturnya.

Made Suprateka, Senior Vice President Divisi Hubungan Lembaga PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengemukakan, penerapan PPOB menjadi keuntungan bagi nasabah. "Dengan membayar biaya administrasi Rp 1.600 per transaksi per bulan, nasabah memperoleh kemudahan cara membayar," jelasnya.

Wardana, General Manager Divisi Teknologi Informasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menambahkan, di sini kalangan perbankan mendekati pelanggan. "Mengingat 80 persen pelanggan berada di Jawa-Bali, maka kami memprioritaskan pembukaan outlet-outlet di Jawa-Bali terlebih dulu," tuturnya.

primaryBottomSidebar

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011. riadys.blogspot.com - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger